Selasa, 08 September 2009

Menghormati Ibu

Dalam sejarah hidup kebanyakan manusia , Ibu adalah sosok yang paling banyak mengambil peran dalam membesarkan anaknya. Maka ia paling sering berkomunikasi dengan anaknya. Apabila sang Ibu ini mempunyai cukup memory diotaknya (baca : IQ nya tinggi 0, maka ia akan akan menjadi sebuah buku berjalan yang berisi tentang data data penting yang menyangkut perkembangan hidup anaknya itu : pertumbuhan fisiknya, sejarah penyakitnya, karakter emosionalny dan lain lain ). Maka apabila suatu saat nanti si anak menjadi seorang yang sukses dibidangnya, dan dianggap orang terpandang dinegeriny ( jadi Jendral, Direktur perusahaan besar dll ), si Ibu tetap tenang dan atau tidak terlalu terpengaruh dengan kebesaran nama anaknya. To be continued.......................................................

Senin, 30 Maret 2009

KOALISI KOALISI

Saat ini sering diberitakan koalisi antara PDI P dengan Golkar & PPP. Cara media massa memblow up peristiwa politik ini tidak fair, tidak jujur & tendensius. Hampir tidak ada yang 'membuka File' tentang kisah koalisi Akbar Tanjung sbg Ketua Umum Golkar & Hamzah Haz sbg Ketua Umum PPP yang sangat bersemangat menggotong pasangan Mega - Hasyim , agar lebih mulus pada pilpres putaran kedua. Hitung2an diatas kertas, dukungan Golkar yang saat itu tampil sebagai pemenang pemilu, harusny Mega akan melenggang menuju RI 1. Apalah artinya Partai Demokrat sebagai pengusung utama SBY sbg Capres, dibanding kebesaran PDI P & Golkar. Namun saat itu, publik lebih Fokus pada sosok SBY sebagai Pribadi, Bukan sebagai orang partai Demokrat. Ditambah oleh longgarnya ikatan primordial warga Golkar terhadap petinggi2 partainya. Ini untuk membedakannya dengan kuatnya ikatan Primordial Warga PDI P terhadap Megawati yang punya embel2 SOEKARNO PUTRI itu. Menjadi agak lain , barangkali kalau pucuk pimpinan PDIP nya diluar Klan SOEKARNO.

KAPAN NEGARA ADA???

Suatu hari, diberitakan ada seorang wanita tergeletak. Pingsan. Diduga karena telah dibius oleh pelaku kriminal. Orang2 disekitarnya tidak mengenalnya, juga tidak menemukan tanda pengenal di sakubajunya. Ketika orang2 tersebut berinisiatif membawa wanita tersebut ke sebuah rumah sakit, pihak rumah sakit menolaknya, dengan alasan bahwa wanita tersebut tanpa identitas yang jelas. Akhirnya, wanita tersebut dirawat sekedarnya oleh orang2 tadi, disebuah pos ronda. Wanita tersebut tetap pingsan selama beberapa hari, di pos ronda tersebut. Walaupun pada akhirnya ada sebuah RS yang mau merawat wanita tanpa identitas ini, tapi akhirnya -setelah sempat mendapat penangan medis pada RS tsbt- meninggal dunia tanpa pernah tersadar dari pingsannya. Bahwa wanita tersebut sempat ditolak oleh sebuah RS karena ketidak pastian identitasnya, adlah suatu hal yang naif. Bagaimana mungkin, di sebuah negara modern ini ada pengabaian terhadap keberadaan seorang warga negara. Diskriminasi yang terang2an. Seolah kartu pengenal adalah amat penting, sebagai pembeda antara warga negara dan bukan warga negara. Atau bahkan, antara manusia dengan bukan manusia, yang layak mendapat pertolongan medis di sebuah RS. Sungguh ironis, karena, pada saat yang lain negara justru menetapkan anngaran beberapa milyard untuk melindungi para satwa langka. Membuat para binatang itu merasa aman. Seharusnya negara mengambil alih tanggung jawab atas segala sesuatu yang tidak bisa ditanggung oleh individu & masyarakat. Dalam urutan dasar pembebanan atas masalah hidup & kehidupan ini ada 3 tingkatan utama, yaitu: Individu sebagai pribadi& keluarga, Masyarakat sebagai suatu lingkungan hidup dan Negara sebagai pengatur, pengendali kehidupan seluruh manusia diwilayahnya. Setiap beban yang tidak mampu dipikul oleh seseorang sebagai individu, harus diusahakan dipikul bersama oleh keluarganya, apabila masih tidak mampu juga, masyrakatlah yang harus mencoba memikiulnya. Apabila masyarakatpun tidak mampu memikulnya, maka negara lah yang wajib memikul beban hidup & kehidupan tersebut. Soal bagaimana caranya, itu bisa diatur dalam peraturan ataupun UU yang dibuat oleh para ahlinya.

Kamis, 20 November 2008

BERSEMANGATLAH

Kita memang tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan, siapa yang melahirkan, dsb. Tapi setidaknya kita bisa memilih siapa teman yang sesuai dengan selera kita, cita cita kita.

Minggu, 06 Juli 2008

ANAK MERAWAT IBU


Ketika tiba saatnya seorang wanita menjadi semakin tua sehingga kemampuan fisiknya menurun cukup drastis, maka keadaan jadi terbalik. Sang anak yang dulunya sangat tergantung pada perlindungan dan perawatan Ibunya, dari sejak dilahirkan hingga menginjak remaja, kini justru harus gantian : merawat dan menjaga Ibu yang melahirkannya dulu itu.
Inilah salah satu perbedaan utama antara kondisi kejuwaan manusia ( secara umum-lumrah) dibandingkan dengan kondisi 'kejiwaan' para binatang, secerdas apapun binatang itu.